Senin, 20 Oktober 2008

BAB IV

BAB 4
MEN-DISABLED ANTI VIRUS
Apa Perlunya?
Pada saat Anda belajar membuat Worm pertama kali, jangan kaget manakala Worm Anda akan secara otomatis hilang sesaat setelah dilakukan penyimpanan. Bukan sulap bukan sihir lho! Hal ini dikarenakan anti Virus Anda langsung mendeteksi script Worm Anda sebagai program asing yang mengganggu atau untuk beberapa kasus bahkan bisa terdeteksi sebagai Virus. Dengan anggapan sebagai Virus inilah maka anti Virus yang Anda pasang akan berusaha untuk menhapus atau menonaktifkan Worm tersebut.

Nah, agar latihan dan uji coba praktek Anda tidak diganggu aktivitas anti Virus maka disarankan anti Virus yang Anda pasang pada komputer saat ini Anda disable-kan atau Anda non aktifkan terlebih dahulu. Haaa (kurang kerjaan aja) Anda tidak perlu khawatir dengan penyebaran Worm Anda yang tidak terkendali. Asal selalu diingat saja bahwa penyimpanan script Worm yang akan Anda buat selalu disimpan di folder C:\Virusku sebagaimana yang sudah Anda buat pada Bab 2. Dengan menyimpannnya dalam folder tersebut maka perkembangan Worm Anda akan lebih mudah dideteksi atau bahasa kerennya mudah dikendalikan. Ataupun jika ada hal terparah yang mungkin terjadi, maka Anda masih bisa melakukan debug atau trace dari script Worm Anda.

Beberapa Anti Virus
Sebelum Anda praktek men-disable anti Virus, maka ada baiknya Anda pahami konsep aktivitas beberapa anti Virus dalam mengenali script Worm sebagai program asing atau bahkan sebagai virus. Anti Virus yang baik akan selalu mendeteksi Worm Anda sebagai program asing yang mengganggu atau dianggap setara dengan Virus. Sekarang perhatikan aktivitas beberapa anti Virus terhadap Worm pada gambar di bawah ini :
BitDefender
Salah satu anti Virus yang bisa Anda pasang di komputer Anda dan dengan mudah mengenali Worm adalah BitDefender. Kemampuan BitDefender ini mampu mendeteksi lebih dari 500.000 jenis Virus. Ndak banyak memang, tetapi cukup efektif dalam mengenali Worm daripada anti Virus jenis lainnya. Anti Virus BitDefender produk dari vendor atau perusahaan BitDefender. Anti Virus ini bisa Anda download di alamat http://www.bitdefender.com. Nah, jika Anda memasang anti Virus BitDefender, maka script Worm yang akan Anda buat pasti akan dikenali sebagai Type_VBS_Infector. Perhatikan bagaian hasil deteksi BitDefender di bawah ini :
(maaf untuk sementara gambar pada BAB III tidak ada karena penulis tidak punya software yang dimaksud, dan lagi males buat cari. Tapi yang jelas maksud lah walaupun hanya bayangan saja. Namanya juga gratisan jadi ya harus trima apa adanya!)
Gambar 12 : Scan File vbs1.vbs dengan BitDefender

Tetapi jangan beranggapan bahwa setiap Worm akan dikenali sebagai Type_VBS_Infector saja. Tergantung dari variasi varian Worm yang digenerate. BitDefender secara otomatis akan memberikan beberapa pilihan aktivitas anti Virus yaitu disinfect, delete, copy to quarantine, move to quarantine, rename dan ignore. Tergantung Anda mau pilih yang mana, namanya aja pilihan, ya to. Tetapi sebaiknya di disinfect aja dulu… jika tidak bisa baru copy to quarantine.

Gambar 13 : Pilihan Aktivitas Yang Bisa Dilakukan

Jika anti Virus BitDefender ini menganggap bahwa Worm Anda cukup berbahaya dan tidak mungkin dilakukan perbaikan, maka BitDefender secara otomatis hanya memberikan pilihan delete saja. Dengan delete ini maka file Anda yang terinfeksi atau dianggap terinfeksi akan di hapus secara permanen. Pada gambar di bawah ini Anda bisa melihat aktivitas scan yang dilakukan oleh BitDefender.

Gambar 14 : Aktivitas Scan BitDefender
Untuk mendisable BitDefender Anda perhatikan status bar pada bagian bawah tampilan Windows Anda. Jika Anda perhatiin, bagian yang nunjukin bahwa BitDefender sedang aktif adalah pada bagian kanan bawah komputer Anda seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 15 : Status Bar Aplikasi Aktif

Jika Anda menemukan tampilan seperti gambar di atas, maka untuk dapat menampilkan secara detail aplikasi apa saja yang sedang running di memory resident. Untuk mendisable anti Virus BitDefender ikuti langkah berikut ini :
1. Anda klik kanan icon BitDefender.
2. Kemudian akan muncul menu pull down berisi Show, Close, Open, Help, Update Now dan Exit.
3. Untuk men-disable BitDefender, pilih Exit.
4. Setelah Anda memilih Exit, maka aplikasi BitDefender pada memory resident Anda sudah tidak aktif. Perhatiin status bar Anda, akan menjadi seperti gambar di bawah ini :

Gambar 16 : Icon BitDefender Tidak Tampak

5. Pada gambar sebelumnya ada icon BitDefender, pada gambar terakhir icon tersebut sudah tidak ada. Perlu Anda ketahui, icon-icon dalam status bar disesuaikan dengan aplikasi yang sedang aktif di komputer Anda. Jadi tidak selamanya seperti gambar-gambar pada blog ini, blog ini hanya menerangkan alur proses dan logikanya saja.

Kapersky
Selain BitDefender Anda juga bisa memasang anti Virus Kapersky. Anti Virus Kapersky release 6.0 memiliki kemampuan untuk mendeteksi lebih dari 209.938 jenis Virus. Kapersky bisa Anda donwload di alamat http://www.kapersky.com. Untuk melakukan scanning, Anda pilih scan maka akan tampil dialog box seperti gambar di bawah ini :

Gambar 17 : dialog Box Scan Kapersky

Anda diberi keleluasaan untuk melakukan scan terhadap MyDocuments, Mailboxes dan seluruh drive yang tersedia baik drive yang permanen maupun flash disk. Perhatiin kembali gambar detail di bawah ini :

Gambar 18 : Pilihan Scanning Drive atau Disk

Untuk melakukan scan terhadap pilihan lokasi, Anda klik tombol scan. Secara detail Anda bisa lihat proses scanning yang dilakukan oleh anti Virus Kapersky seperti gambar di bawah ini :

Gambar 19 : Proses Scanning Kapersky

Dengan anti Virus Kapersky script VBS Anda akan dikenali sebagai Virus Type_Script (Modification).

Gambar 20 : Detect Virus pada Kapersky


Kapersky akan memunculkan dialog box sebagai pesan (alert) apabila Kapersky menemukan atau mendeteksi file yang mengandung Virus. Perhatiin alert yang diberikan Kapersky ketika mendeteksi script VBS Worm Anda pada gambar di bawah ini :
Gambar 21 : Manual Scan Alert Kapersky

Untuk mendisable anti Virus Kapersky, caranya hampir sama dengan pada saat Anda mendisable BitDefender Anda, perhatiin status bar pada bagian bawah tampilan Windows Anda. Perhatiin gambar di bawah ini :

Gambar 22 : Status Bar Aplikasi Aktif

Untuk mendisable anti Virus Kapersky, Anda cukup mengklik kanan icon Kapersky pada status bar. Kemudian akan muncul dialog box pilihan berupa Scan Start Up, Scan My Document, Scan …, Update, Activate, Setting, Open Kapersky anti Virus, Pause Protection dan exit. Untuk mendisable Anda pilih exit. Setelah Anda memilih Exit maka tampilan status bar Anda akan menjadi seperti gambar di bawah ini :
Gambar 23 : Icon Kapersky Tidak Tampak

Anda tidak perlu khawatir, karena anti Virus Kapersky Anda akan otomatis aktif lagi setelah komputer Anda restart kembali.


Anti Virus yang lain
Anda bisa mendisable anti Virus yang lain, seperti anti Virus product AVG dan MCAfee atau anti Virus product yang lain dengan cara yang sama pada saat Anda melakukan disable untu BitDefender maupun Kapersky. Anda perhatiin status bar pada windows Anda, kemudian pastiin icon-icon anti Virus Anda klik kanan dan pilih exit atau close. Ini cara yang paling mudah disamping Anda bisa juga mendisable dengan pakai Task Manager. Di bawah ini logo product untuk AVG Anti-Virus dan McAfee VirusScan.
Gambar 24 : Logo AVG Anti Virus

Gambar 25 : Logo McAfee VirusScan
Di sini penulis menggunakan Avira sebagai anti Virus, avira tidak mendetek script VBS Worm yang kita praktekan sebagai kode yang berbahaya. Bahkan script yang kita tulis bisa langusng dijalankan seperti yang ada pada panduan. Bukan berarti avira tidak kuat lho, tapi lantaran avira belum mengenal, mungkin suatu saat ketika VBS Worm kita sudah berbuat sesuatu yang berbahaya dan kita mengirimkam sample dari VBS script kita ke avira, avira juga akan mengenal sebagai kode yang berbahaya dan langsung ditangani bukan disikili.

Disable anti Virus ini perlu dilakukan agar script-script VBS Worm Anda tidak otomatis terdelete atau terdeteksi sebagai Virus. Karena apabila Anda tidak mendisable anti Virus yang Anda miliki maka script-script Worm Anda tidak akan berjalan dengan baik. Wis lah Anda ndak usah cemas, asal Anda tetap berpatokan pada petunjuk praktek pada blog ini, data-data Anda dan juga system operasi Anda dijamin aman. Terkecuali Anda melakukan variasi yang tidak disarankan dan tidak berpatokan pada buku ini. Maka kerusakan data dan system operasi bukan menjadi tanggung jawab penulis he he he. Anda tidak perlu khawatir dengan disable anti Virus. Dengan hanya mendisable anti Virus, maka secara aplikasi anti Virus Anda masih ada. Untuk mengaktifkan kembali. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan restart komputer Anda.

Kamis, 09 Oktober 2008

BAB 5

BAB 5
EDITOR NOTEPAD

Wah kayaknya makin seru aja ya (ujar-ujare, padahal langka sing maca bloge koh.

Memulai Editor Notepad
Media untuk menulis script VBS yang entar mau difungsikan jadi Worm itu banyak macamnya. Dalam blog ini kita akan menggunakan editor notepad aja ya. Entar ditulis di notepad aja lah. Si notepad ini biasanya udah disediain oleh operating system Windows. Tapi bisa juga Anda menggunakan wordpad atau textpad sama aja kok. Bagaimana menggunakan si notepad untuk menulis script Worm Anda? Hmmm, ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Klik Start kemudian pilih menu Run.
2. Setalah Anda memilih menu Run maka akan muncul dialog box Run. Pada Textbox Open Anda ketik notepad lalu klik tombol.


Gambar 26 : Dialog Box Run

3. Pastiin tampilan awal editor notepad Anda seperti gambar di bawah ini.



Gambar 27 : Editor Notepad

Editor notepad inilah yang akan Anda Pakai menulis kode atau script VBS

Penulisan Script pada Notepad
Berbeda dengan bahasa pemrograman Cobol yang sangat reprt and ribert dalam tata cara penulisan kode program, si notepad mah tidak mengatur secara prosedural alias mau ditulis di sembarang tempat boleh-boleh aja, artinya Anda bebas bisa mulai menulis kode dari baris mana saja dan diletakan pada kolom berapa saja. Coba liat si notepad Anda saat ini, secara default Anda tidak akan bisa nemuin penanda baris dan kolom. Padahal kesalahan penulisan pada kode VBS akan ditunjukin dalam baris dan kolom kesalahan. Nah agar proses belajar kita bisa semakin lancer maka akan kita kasih penanda itu yah! Bagaimana cara menampilkan status bar untuk baris dan kolom? Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Pada menu bar notepad, Anda View. Setelah Anda memilih View kemudian akan muncul tampilan di bawah ini :


Gambar 28 : mengaktifkan status Bar pda Notepad

2. Anda pilih Status Bar (karena memang tidak ada pilihan lainnya).
Dengan memilih status bar, berarti notepad secara default akan menampilkan status bar pada bagian bawah notepad dengan informasi baris dan kolom.



Gambar 29 : Line dan Column pada Status Bar Notepad

3. Jika Anda perhatiin bagian bawah si notepad, ada tulisan Ln 1, Col 21 artinya posisi kursor Anda saati ini menunjukk Ln (singkatan Line atau baris) ke-1 dan Col (singkatan Column atau kolom) ke-21. Coba Anda geser ke kiri, maka status Ln 1, Col 21 akan berubah menyesuaikan posisi kursor terakhir.
4. Dalam penulisan kode, si notepad ini tidak case sensitive. Artinya Anda bisa menulis dengan huruf besar (upper) atau kecil (lower) tidak masalah kok. Disaranin Anda pakai huruf kecil aja (dengan huruf kecil area si notepad Anda tidak akan terasa penuh… yang bisa membuat Anda pusing). Ok, SEKARANG Anda tulis satu baris kode di bawah ini pada si notepad yang sudah Anda aktifin.

on error resume next

baris perintah di atas maksudnya apa? Nanti dululah… sekarang yang penting ketik dulu ya, daripada entar script VBS dianggap sulit.

Penyimpanan Script VBS
Langkah selanjutnya adalah menyimpan kode tersebut dalam sebuah file. File yang akan Anda pakai untuk membuat Worm ini selalu (bacanya pakai nadanya Bang Rhoma Irama!) berektensi .vbs oleh sebab itu maka kode yang sudah Anda tulis itupun harus Anda simpan ke dalam file yang berektensi .vbs. caranya? Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Anda pilih menu file pada notepad, kemudian akan muncul dialog box menu pull down sebaai berikut :


Gambar 30 : Dialog Menu Pull Down File

2. Untuk menyimpan Anda pilih save. Jika Anda perhatiin dialog box menu pull down di atas ada hot key yang mewakili save Ctrl+S, artinya selain Anda menyimpan melalui cara di atas, Anda bisa langsung menyimpan kode Anda dengan cara langsung Anda memilih save atau langsung dengan hot key Ctrl+S, maka akan muncul dialog box Save As berikut ini :


Gambar 31 : Dialog Box Save As

Dari dialog box di atas, yang paling penting untuk Anda perhatiin adalah lokasi save in :


Gambar 32 : Bagian Lokasi Address pada Save In

3. Pastiin bahwa Save in selalu menunjuk folder Virusku di drive C:\jika belum nunjukin folder tersebut, maka Anda harus mengubahnya. Caranya? Anda klik tanda dsfff kemudian Anda pastiin drivenya adalah C:\ dan foldernya adalah Virusku. Perhatiin gambar di bawah ini :


Gambar 33 : Dialog Box Memilih Lokasi si Save In

4. Sebagaimana yang sudah Anda pelajari bahwa setiap kode Worm yang akan Anda simpan harus berekteksi .vbs sebagai penanda Visual Basic Script maka pada isian File name (lihat defaultnya adalah *.txt) Anda isi dengan nama file kemudian disertai dengan ekstensi .vbs. Hmmm, masih ingat format ngasih nama file to! Ya namafile.ekstensi atau namafile dot ekstensi yak kan! Nah, pada langkah ini Anda beri nama coba.vbs.


Gambar 34 : Dialog Box Pemberian Nama File pada File Name

5. Setelah Anda isi dengan coba.vbs pada bagian file name, langkah selanjutnya Anda klik tombol save. Perhtiin bagian atas atau Title Bar pada notepad Anda akan nampilin tulisan coba.vbs – Notepad dengan icon default dari notepad.


Gambar 35 : Dialog Box coba.vbs

6. Sekarang Anda perhatiin isi folder C:\Virusku, buka Windows Explorer Anda, pilih Drive C: kemudian klik untuk memilih folder Virusku. Akan tampak gambar seperti di bawah ini


Gambar 36 : coba.vbs dalam folder C:\Virusku

7. Jika pada Folder Virusku Anda sudah seperti gambar di atas, maka artinya Anda sudah memiliki file coba.vbs pada folder C:\Virusku.
8. Anda membuat file coba.vbs dengan pakai si notepad to, jika Anda tidak merubah ekstensi file Anda dengan .vbs maka notepad secara default akan memberikan ekstensi .txt. Sehingga file Anda akan menjadi coba.txt bukan coba.vbs. Permasalahan yang akan timbul jika Anda tidak memberikan ekstensi .vbs adalah walaupun file coba.txt Anda berisi kode Worm sebanyak pasir di laut dan bintang di langit misalnya, tidak akan bisa menjadi Worm yang Anda kehendaki. Jadi pastiin bahwa file yang berisi kode atau script Worm Anda sudah tersimpan dengan ekstensi.vbs ya!

Membuka Kembali Script VBS
File berisi script VBS yang telah Anda simpan di folder C:\Virusku bisa Anda buka kembali untuk Anda lakukan pengeditan atau pengoreksian. Caranya adalah :
1. Aktifkan Windows Eksplorer Anda, kemudian buka folder C:\Virusku. Setelah Anda membuka folder C:\Virusku maka akan muncul tampilan seerti gambar di bawah ini :


Gambar 37 : coba.vbs Yang Akan Dibuka Kembali

2. Dari tampilan di atas, hanya ada sebuah file vbs karena memang Anda baru menyimpan sebuah file to.
3. Untuk membuka kemblai file coba.vbs Anda klik kanan file tersebut kemudian pilih Edit.


Gambar 38 : Membuka Script VBS

4. Setelah Anda klik Edit kemudian akan muncul editor notepad dengan nama coba.vbs berisi scrit anda terdahulu.


Gambar 39 : script Worm dalam coba.vbs Yang Dibuka Kembali

5. Anda bisa lakukan perubahan atau pengoreksian pada file coba.vbs ini dengan menambah atau menghapus beberapa perintah. OK! Sekarang Anda coba tambahkan dibawah barsi pertama, script berikut ini
set xgudril=
CreateObject(“Scripting.FilesystemObject”)

Di awal blog ini kita disuruh pake huruf kecil aja, tapi kenapa sekarang juga pake huruf besar, biar mudah dibedakan antara kata pertama dengan kata kedua.


Gambar 40 : coba.vbs Dengan Tambahan Script

6. Kemudian Anda simpan kembali dengan nama yang sama, tekan tombol Ctrl+S. setelah Anda lakukan penyimpanan, maka file coba.vbs akan berisi kode script yang terdahulu beserta tambahan script yang terakhir. Begitu pula jika Anda menghapus, setelah melakukan penghapusan jangan lupa menyimpan ulang file coba.vbs Anda dengan cukup menekan tombol Ctrl+S. ingat! Perubahan sekecil apapun tanpa Anda menyimpan kembali, maka tidak akan berarti apa-apa alias muspro.

Properties File Script VBS
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kode Worm Anda harus selalu berektensi .vbs. Anda secara langsung bisa membedakan apakah file Anda berjenis vbs atau buka. Anda cukup melihatnya di Widows Explorer pada folder letak kode Worm Anda. Misalnya pada folder Virusku. Jika Anda buktikan dengan membuka Windows Explorer dan Anda lihat isi folder dengan kode Worm Anda, maka cirri-ciri file .vbs bisa dilihat seperti gambar di bawah ini :


Gambar 41 : file coba.vbs

File sealu berektensi vbs dengan keterangan type file VBScript Script. Untuk mengecek secara detail, klik kanan file coba.vbs Anda. Kemudian pilih properties maka akan muncul dialog box berikut ini :


Gambar 42 : Dialog Box Properties coba.vbs

Dari dialog box properties di atas, banyak info yang nunjukin bahwa file yang bersangkutan adalah file vbs. Informasi tersebut antara lain :

a. Icon yang ditampilkan adalah (icon khas VBS)
b. Disebelah icon, ditampilkan nama file dengan ekstensi vbs.
c. Type of file adalah VBScript File
d. Default aplikasi dipakai untuk membuka adalah Wscript (Windows Script Hosting) symbol Microsoft ® Windows

Selasa, 07 Oktober 2008

BAB 3
Create folder virusku

Memulai dengan Virusku
Anda akan mulai membuat Worm. Ya seperti saluran air, sebaiknya Anda jangan main-main dengan saluran air yang sesungguhnya yang tersambung ke seluruh warga ketika Anda akan mempelajari atau meniliti cacing-cacing air. Salah-salah cacing-cacing itu lepas dan berkembang biak tak terkendali dan men-”cemari” saluran air seluruh warga. Hmmm, ingat film Jaws… film dengan tema utama penelitan ikan hiu tapi justru kemudian hiu tersebut berkembang tak terkendali sehingga bikin celaka penelitinya! Perlakuan ini pun sama ketika Anda akan mencoba mempelajari Worm. Apa ya lucu ketika Anda belajar membuat Worm, kemudian loading komputer Anda tiba-tiba jadi lebih lambat sendiri! Atau nge-lag atau sering hang karena Worm Anda sendiri. Anda jadi repot kan! Atau ketika Anda me-running sample Worm kemudian lupa naruh kode-nya di folder mana. Anda akan dibikin repot sendiri juga.

Nah untuk mengamankan data-data Anda dan untuk memudahkan pemantauan perkembangan kode Worm Anda, disarankan untuk menyimpan semua kode Worm Anda dalam satu folder khusus (bukan folder khusus-nya Windows dan System32 lho tapi folder yang dikhususkan untuk nyimpen kode Worm). Folder khusus ini bisa Anda namai apa saja, baik Anda simpan di drive C: ataupun drive yang lainnya terserah Anda asal jelas dimana tempatnya.

OK, sekarang buatlah folder khusus nama Virusku pada drive C:\ Caranya ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Buka Windows Explorer Anda, kemudian klik kanan pada area kosong. Akan muncul dialog menu pull down seperti gambar di bawah ini.


Gambar 8 : Dialog Menu Pull Down New Folder

2. Sorot mouse Anda ke bawah untuk memilih New. Kemudian setelah Anda mengarahkan mouse ke pilihan New akan muncul dialog menu folder baru. Perlu Anda ketahui bahwa dalam pembahasan ini pengertian folder sama dengan directory.


Gambar 9 : Dialog Menu Pull Down New Folder

3. Setelah Anda memilih Folder maka akan muncul directory baru dengan nama NewFolder pada drive C:\ Anda. Anda ganti NewFolder tersebut dengan Virusku. Cara yang bisa Anda lakukan yaitu menimpa tulisan NewFolder dengan Virusku, kemudian tekan tombol enter.
4. Sesaat kemudian directory NewFolder akan berubah menjadi Virusku. Sebagaimana Anda bisa lihat gambar berikut ini :


Gambar 10 :

5. Padtiin semi kode Worm atau script VBS Worm Anda disimpan secara aman di folder Virusku ini.

Virusku Sebagai Tempat Penyimpanan
Biar tidak merepotkan Anda sendiri, maka selalu pastiin bahwa kode Worm Anda telah benar-benar disimpan pada folder Virusku. Jangan lupa untuk selalu melihat adrres pada Windows Explorer Anda, adrres harus (alias wajib) selalu nunjukin C:\Virusku\ pada saat anda menyimpan kode-kode Worm yang telah Anda tuliskan.


Gambar 11 : Adrres Bar Menunjukkan C:\Virusku