Senin, 25 Februari 2013

jawban TTS Kompas 1702

MENDATAR 1. FEBRUARI 7. SOMBRERO 11. HARFIAH 12. PLUTO 13. AKANG 15. MUAI 16. ATLAS 19. TOKO 20. FAKTA 22. ILUSI 25. TOMBOL 26. AMPERE 27. KRONOLOGI 31. RW 33. U..A 34. NEO 35. Ni 36. AS 37. MALTA 40. Rp 42. ONAK 43. UPA 44. MIT 45. OPSI 46. ...F 47. YA 48. OB 49. RAUP 50. ISLE 51. LIO 53. ABU 54. ORBA 55. UD 57. RUDAL 60. PK 61. AT 62. ROS 63. SPA 64. HB 67. EKSPEDISI 72. ASRAMA 74. LIKUID 75. ANDES 77. PEDAS 78. ASAS 80. SAKSI 83. APIK 84. NAFSU 85. UTARA 86. SANGKAR 88. ROY SURYO / TUKUL ARWANA 89. SEMESTER MENURUN 1. F..M.T.R 2. RELI 3. AKTUAL 4. IH 5. ERAT 6. .I.A 7. SH 8. MUKOSA 9. RENT 10. ORTOPEDI 12. PADMA 14. GORES 16. AA 17. LOGO 18. SI 20. FOKUS 21. TUR 23. LOG 24. IMPOR 27. KAMUFLASE 28. NYA 29. LOT 30. INSTRUKSI 32. WANGSIT 35. NASABAH 36. AK.EU 37. MAYOR 38. LP 39. AMBAL 41. POPOK 52. CD 56. DRAMA 58. UAP 59. AND 60. PARIS 61. AGAR-AGAR 65. BADAK AIR 66. IRIAN 68. KUE 69. ESOK 70. SEE 71. JUMPA 73. ANGSUR 74. LAT.T.M 76. SS 77. PI 79. SAIS 81. ATNI 82. SEKA 83. ARES 86. SO 87. RS MOHON KOREKSI KARENA MASIH BELAJAR

Selasa, 27 November 2012

TTS Kompas 1690

MENDATAR 1. November 7. Evaluasi 11. Wawasan 12. Are 15. Rekor 18. IDI 19. Atlas 22. Isi 23. Arsitek 24. Ovarium 25. Nir 26. TK 27. AL 28. Boy 29. Emper 31. Griya 32. LC 34. Atase 35. Or 36. Unggul 39. Retail 43. Unit 44. Pot 46. Uang 47. Ah 48. Ogoh 49. Ruam 50. Jr 51. Gaun 53. Ini 56. Atma 57. Grosir 60. Jernih 62. KA 63. Anglo 64. NB 66. Sifat 68. Prima 70. RIP 71. GG 72. RO 73. WTO 74. Identik 76. Waspada 77. PLO 78. Asiri 81. Nur 82. Nista 85. Asing 88. Maestro 90. Restoran 91. Filateli MENURUN 1. NAsioal 2. Eco 3. Bui 4. RW 5. Awet 6. Usia 7. En 8. Are 9. UNO 10. Insinyur 12. Diare 13. Sisipan 14. Setir 15. Ruang 16. Kritisi 17. Rimba 19. Aktual 20. La 21. Solder 30. Calo 33. Cendana 35. Ornamen 36. Utang 37. GM (Grand Master) 38. Ungsi 40. Etape 41. AC 42. Lurah 44. Phi 45. Tri 52. KO 54. Naga 55. AN 58. Refleks 59. Rangka 60. Jokowi 61. Irigasi 62. Koruptor 65. Biografi 66. Spion 67. Tetua 68. Pesta 69. Awang 75. BI 79. Smes 80. Rata 83. Ist 84. Tur 86. Sol 87. Net 88. Mn 89. Of

Senin, 20 Oktober 2008

BAB IV

BAB 4
MEN-DISABLED ANTI VIRUS
Apa Perlunya?
Pada saat Anda belajar membuat Worm pertama kali, jangan kaget manakala Worm Anda akan secara otomatis hilang sesaat setelah dilakukan penyimpanan. Bukan sulap bukan sihir lho! Hal ini dikarenakan anti Virus Anda langsung mendeteksi script Worm Anda sebagai program asing yang mengganggu atau untuk beberapa kasus bahkan bisa terdeteksi sebagai Virus. Dengan anggapan sebagai Virus inilah maka anti Virus yang Anda pasang akan berusaha untuk menhapus atau menonaktifkan Worm tersebut.

Nah, agar latihan dan uji coba praktek Anda tidak diganggu aktivitas anti Virus maka disarankan anti Virus yang Anda pasang pada komputer saat ini Anda disable-kan atau Anda non aktifkan terlebih dahulu. Haaa (kurang kerjaan aja) Anda tidak perlu khawatir dengan penyebaran Worm Anda yang tidak terkendali. Asal selalu diingat saja bahwa penyimpanan script Worm yang akan Anda buat selalu disimpan di folder C:\Virusku sebagaimana yang sudah Anda buat pada Bab 2. Dengan menyimpannnya dalam folder tersebut maka perkembangan Worm Anda akan lebih mudah dideteksi atau bahasa kerennya mudah dikendalikan. Ataupun jika ada hal terparah yang mungkin terjadi, maka Anda masih bisa melakukan debug atau trace dari script Worm Anda.

Beberapa Anti Virus
Sebelum Anda praktek men-disable anti Virus, maka ada baiknya Anda pahami konsep aktivitas beberapa anti Virus dalam mengenali script Worm sebagai program asing atau bahkan sebagai virus. Anti Virus yang baik akan selalu mendeteksi Worm Anda sebagai program asing yang mengganggu atau dianggap setara dengan Virus. Sekarang perhatikan aktivitas beberapa anti Virus terhadap Worm pada gambar di bawah ini :
BitDefender
Salah satu anti Virus yang bisa Anda pasang di komputer Anda dan dengan mudah mengenali Worm adalah BitDefender. Kemampuan BitDefender ini mampu mendeteksi lebih dari 500.000 jenis Virus. Ndak banyak memang, tetapi cukup efektif dalam mengenali Worm daripada anti Virus jenis lainnya. Anti Virus BitDefender produk dari vendor atau perusahaan BitDefender. Anti Virus ini bisa Anda download di alamat http://www.bitdefender.com. Nah, jika Anda memasang anti Virus BitDefender, maka script Worm yang akan Anda buat pasti akan dikenali sebagai Type_VBS_Infector. Perhatikan bagaian hasil deteksi BitDefender di bawah ini :
(maaf untuk sementara gambar pada BAB III tidak ada karena penulis tidak punya software yang dimaksud, dan lagi males buat cari. Tapi yang jelas maksud lah walaupun hanya bayangan saja. Namanya juga gratisan jadi ya harus trima apa adanya!)
Gambar 12 : Scan File vbs1.vbs dengan BitDefender

Tetapi jangan beranggapan bahwa setiap Worm akan dikenali sebagai Type_VBS_Infector saja. Tergantung dari variasi varian Worm yang digenerate. BitDefender secara otomatis akan memberikan beberapa pilihan aktivitas anti Virus yaitu disinfect, delete, copy to quarantine, move to quarantine, rename dan ignore. Tergantung Anda mau pilih yang mana, namanya aja pilihan, ya to. Tetapi sebaiknya di disinfect aja dulu… jika tidak bisa baru copy to quarantine.

Gambar 13 : Pilihan Aktivitas Yang Bisa Dilakukan

Jika anti Virus BitDefender ini menganggap bahwa Worm Anda cukup berbahaya dan tidak mungkin dilakukan perbaikan, maka BitDefender secara otomatis hanya memberikan pilihan delete saja. Dengan delete ini maka file Anda yang terinfeksi atau dianggap terinfeksi akan di hapus secara permanen. Pada gambar di bawah ini Anda bisa melihat aktivitas scan yang dilakukan oleh BitDefender.

Gambar 14 : Aktivitas Scan BitDefender
Untuk mendisable BitDefender Anda perhatikan status bar pada bagian bawah tampilan Windows Anda. Jika Anda perhatiin, bagian yang nunjukin bahwa BitDefender sedang aktif adalah pada bagian kanan bawah komputer Anda seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 15 : Status Bar Aplikasi Aktif

Jika Anda menemukan tampilan seperti gambar di atas, maka untuk dapat menampilkan secara detail aplikasi apa saja yang sedang running di memory resident. Untuk mendisable anti Virus BitDefender ikuti langkah berikut ini :
1. Anda klik kanan icon BitDefender.
2. Kemudian akan muncul menu pull down berisi Show, Close, Open, Help, Update Now dan Exit.
3. Untuk men-disable BitDefender, pilih Exit.
4. Setelah Anda memilih Exit, maka aplikasi BitDefender pada memory resident Anda sudah tidak aktif. Perhatiin status bar Anda, akan menjadi seperti gambar di bawah ini :

Gambar 16 : Icon BitDefender Tidak Tampak

5. Pada gambar sebelumnya ada icon BitDefender, pada gambar terakhir icon tersebut sudah tidak ada. Perlu Anda ketahui, icon-icon dalam status bar disesuaikan dengan aplikasi yang sedang aktif di komputer Anda. Jadi tidak selamanya seperti gambar-gambar pada blog ini, blog ini hanya menerangkan alur proses dan logikanya saja.

Kapersky
Selain BitDefender Anda juga bisa memasang anti Virus Kapersky. Anti Virus Kapersky release 6.0 memiliki kemampuan untuk mendeteksi lebih dari 209.938 jenis Virus. Kapersky bisa Anda donwload di alamat http://www.kapersky.com. Untuk melakukan scanning, Anda pilih scan maka akan tampil dialog box seperti gambar di bawah ini :

Gambar 17 : dialog Box Scan Kapersky

Anda diberi keleluasaan untuk melakukan scan terhadap MyDocuments, Mailboxes dan seluruh drive yang tersedia baik drive yang permanen maupun flash disk. Perhatiin kembali gambar detail di bawah ini :

Gambar 18 : Pilihan Scanning Drive atau Disk

Untuk melakukan scan terhadap pilihan lokasi, Anda klik tombol scan. Secara detail Anda bisa lihat proses scanning yang dilakukan oleh anti Virus Kapersky seperti gambar di bawah ini :

Gambar 19 : Proses Scanning Kapersky

Dengan anti Virus Kapersky script VBS Anda akan dikenali sebagai Virus Type_Script (Modification).

Gambar 20 : Detect Virus pada Kapersky


Kapersky akan memunculkan dialog box sebagai pesan (alert) apabila Kapersky menemukan atau mendeteksi file yang mengandung Virus. Perhatiin alert yang diberikan Kapersky ketika mendeteksi script VBS Worm Anda pada gambar di bawah ini :
Gambar 21 : Manual Scan Alert Kapersky

Untuk mendisable anti Virus Kapersky, caranya hampir sama dengan pada saat Anda mendisable BitDefender Anda, perhatiin status bar pada bagian bawah tampilan Windows Anda. Perhatiin gambar di bawah ini :

Gambar 22 : Status Bar Aplikasi Aktif

Untuk mendisable anti Virus Kapersky, Anda cukup mengklik kanan icon Kapersky pada status bar. Kemudian akan muncul dialog box pilihan berupa Scan Start Up, Scan My Document, Scan …, Update, Activate, Setting, Open Kapersky anti Virus, Pause Protection dan exit. Untuk mendisable Anda pilih exit. Setelah Anda memilih Exit maka tampilan status bar Anda akan menjadi seperti gambar di bawah ini :
Gambar 23 : Icon Kapersky Tidak Tampak

Anda tidak perlu khawatir, karena anti Virus Kapersky Anda akan otomatis aktif lagi setelah komputer Anda restart kembali.


Anti Virus yang lain
Anda bisa mendisable anti Virus yang lain, seperti anti Virus product AVG dan MCAfee atau anti Virus product yang lain dengan cara yang sama pada saat Anda melakukan disable untu BitDefender maupun Kapersky. Anda perhatiin status bar pada windows Anda, kemudian pastiin icon-icon anti Virus Anda klik kanan dan pilih exit atau close. Ini cara yang paling mudah disamping Anda bisa juga mendisable dengan pakai Task Manager. Di bawah ini logo product untuk AVG Anti-Virus dan McAfee VirusScan.
Gambar 24 : Logo AVG Anti Virus

Gambar 25 : Logo McAfee VirusScan
Di sini penulis menggunakan Avira sebagai anti Virus, avira tidak mendetek script VBS Worm yang kita praktekan sebagai kode yang berbahaya. Bahkan script yang kita tulis bisa langusng dijalankan seperti yang ada pada panduan. Bukan berarti avira tidak kuat lho, tapi lantaran avira belum mengenal, mungkin suatu saat ketika VBS Worm kita sudah berbuat sesuatu yang berbahaya dan kita mengirimkam sample dari VBS script kita ke avira, avira juga akan mengenal sebagai kode yang berbahaya dan langsung ditangani bukan disikili.

Disable anti Virus ini perlu dilakukan agar script-script VBS Worm Anda tidak otomatis terdelete atau terdeteksi sebagai Virus. Karena apabila Anda tidak mendisable anti Virus yang Anda miliki maka script-script Worm Anda tidak akan berjalan dengan baik. Wis lah Anda ndak usah cemas, asal Anda tetap berpatokan pada petunjuk praktek pada blog ini, data-data Anda dan juga system operasi Anda dijamin aman. Terkecuali Anda melakukan variasi yang tidak disarankan dan tidak berpatokan pada buku ini. Maka kerusakan data dan system operasi bukan menjadi tanggung jawab penulis he he he. Anda tidak perlu khawatir dengan disable anti Virus. Dengan hanya mendisable anti Virus, maka secara aplikasi anti Virus Anda masih ada. Untuk mengaktifkan kembali. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan restart komputer Anda.

Kamis, 09 Oktober 2008

BAB 5

BAB 5
EDITOR NOTEPAD

Wah kayaknya makin seru aja ya (ujar-ujare, padahal langka sing maca bloge koh.

Memulai Editor Notepad
Media untuk menulis script VBS yang entar mau difungsikan jadi Worm itu banyak macamnya. Dalam blog ini kita akan menggunakan editor notepad aja ya. Entar ditulis di notepad aja lah. Si notepad ini biasanya udah disediain oleh operating system Windows. Tapi bisa juga Anda menggunakan wordpad atau textpad sama aja kok. Bagaimana menggunakan si notepad untuk menulis script Worm Anda? Hmmm, ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Klik Start kemudian pilih menu Run.
2. Setalah Anda memilih menu Run maka akan muncul dialog box Run. Pada Textbox Open Anda ketik notepad lalu klik tombol.


Gambar 26 : Dialog Box Run

3. Pastiin tampilan awal editor notepad Anda seperti gambar di bawah ini.



Gambar 27 : Editor Notepad

Editor notepad inilah yang akan Anda Pakai menulis kode atau script VBS

Penulisan Script pada Notepad
Berbeda dengan bahasa pemrograman Cobol yang sangat reprt and ribert dalam tata cara penulisan kode program, si notepad mah tidak mengatur secara prosedural alias mau ditulis di sembarang tempat boleh-boleh aja, artinya Anda bebas bisa mulai menulis kode dari baris mana saja dan diletakan pada kolom berapa saja. Coba liat si notepad Anda saat ini, secara default Anda tidak akan bisa nemuin penanda baris dan kolom. Padahal kesalahan penulisan pada kode VBS akan ditunjukin dalam baris dan kolom kesalahan. Nah agar proses belajar kita bisa semakin lancer maka akan kita kasih penanda itu yah! Bagaimana cara menampilkan status bar untuk baris dan kolom? Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Pada menu bar notepad, Anda View. Setelah Anda memilih View kemudian akan muncul tampilan di bawah ini :


Gambar 28 : mengaktifkan status Bar pda Notepad

2. Anda pilih Status Bar (karena memang tidak ada pilihan lainnya).
Dengan memilih status bar, berarti notepad secara default akan menampilkan status bar pada bagian bawah notepad dengan informasi baris dan kolom.



Gambar 29 : Line dan Column pada Status Bar Notepad

3. Jika Anda perhatiin bagian bawah si notepad, ada tulisan Ln 1, Col 21 artinya posisi kursor Anda saati ini menunjukk Ln (singkatan Line atau baris) ke-1 dan Col (singkatan Column atau kolom) ke-21. Coba Anda geser ke kiri, maka status Ln 1, Col 21 akan berubah menyesuaikan posisi kursor terakhir.
4. Dalam penulisan kode, si notepad ini tidak case sensitive. Artinya Anda bisa menulis dengan huruf besar (upper) atau kecil (lower) tidak masalah kok. Disaranin Anda pakai huruf kecil aja (dengan huruf kecil area si notepad Anda tidak akan terasa penuh… yang bisa membuat Anda pusing). Ok, SEKARANG Anda tulis satu baris kode di bawah ini pada si notepad yang sudah Anda aktifin.

on error resume next

baris perintah di atas maksudnya apa? Nanti dululah… sekarang yang penting ketik dulu ya, daripada entar script VBS dianggap sulit.

Penyimpanan Script VBS
Langkah selanjutnya adalah menyimpan kode tersebut dalam sebuah file. File yang akan Anda pakai untuk membuat Worm ini selalu (bacanya pakai nadanya Bang Rhoma Irama!) berektensi .vbs oleh sebab itu maka kode yang sudah Anda tulis itupun harus Anda simpan ke dalam file yang berektensi .vbs. caranya? Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Anda pilih menu file pada notepad, kemudian akan muncul dialog box menu pull down sebaai berikut :


Gambar 30 : Dialog Menu Pull Down File

2. Untuk menyimpan Anda pilih save. Jika Anda perhatiin dialog box menu pull down di atas ada hot key yang mewakili save Ctrl+S, artinya selain Anda menyimpan melalui cara di atas, Anda bisa langsung menyimpan kode Anda dengan cara langsung Anda memilih save atau langsung dengan hot key Ctrl+S, maka akan muncul dialog box Save As berikut ini :


Gambar 31 : Dialog Box Save As

Dari dialog box di atas, yang paling penting untuk Anda perhatiin adalah lokasi save in :


Gambar 32 : Bagian Lokasi Address pada Save In

3. Pastiin bahwa Save in selalu menunjuk folder Virusku di drive C:\jika belum nunjukin folder tersebut, maka Anda harus mengubahnya. Caranya? Anda klik tanda dsfff kemudian Anda pastiin drivenya adalah C:\ dan foldernya adalah Virusku. Perhatiin gambar di bawah ini :


Gambar 33 : Dialog Box Memilih Lokasi si Save In

4. Sebagaimana yang sudah Anda pelajari bahwa setiap kode Worm yang akan Anda simpan harus berekteksi .vbs sebagai penanda Visual Basic Script maka pada isian File name (lihat defaultnya adalah *.txt) Anda isi dengan nama file kemudian disertai dengan ekstensi .vbs. Hmmm, masih ingat format ngasih nama file to! Ya namafile.ekstensi atau namafile dot ekstensi yak kan! Nah, pada langkah ini Anda beri nama coba.vbs.


Gambar 34 : Dialog Box Pemberian Nama File pada File Name

5. Setelah Anda isi dengan coba.vbs pada bagian file name, langkah selanjutnya Anda klik tombol save. Perhtiin bagian atas atau Title Bar pada notepad Anda akan nampilin tulisan coba.vbs – Notepad dengan icon default dari notepad.


Gambar 35 : Dialog Box coba.vbs

6. Sekarang Anda perhatiin isi folder C:\Virusku, buka Windows Explorer Anda, pilih Drive C: kemudian klik untuk memilih folder Virusku. Akan tampak gambar seperti di bawah ini


Gambar 36 : coba.vbs dalam folder C:\Virusku

7. Jika pada Folder Virusku Anda sudah seperti gambar di atas, maka artinya Anda sudah memiliki file coba.vbs pada folder C:\Virusku.
8. Anda membuat file coba.vbs dengan pakai si notepad to, jika Anda tidak merubah ekstensi file Anda dengan .vbs maka notepad secara default akan memberikan ekstensi .txt. Sehingga file Anda akan menjadi coba.txt bukan coba.vbs. Permasalahan yang akan timbul jika Anda tidak memberikan ekstensi .vbs adalah walaupun file coba.txt Anda berisi kode Worm sebanyak pasir di laut dan bintang di langit misalnya, tidak akan bisa menjadi Worm yang Anda kehendaki. Jadi pastiin bahwa file yang berisi kode atau script Worm Anda sudah tersimpan dengan ekstensi.vbs ya!

Membuka Kembali Script VBS
File berisi script VBS yang telah Anda simpan di folder C:\Virusku bisa Anda buka kembali untuk Anda lakukan pengeditan atau pengoreksian. Caranya adalah :
1. Aktifkan Windows Eksplorer Anda, kemudian buka folder C:\Virusku. Setelah Anda membuka folder C:\Virusku maka akan muncul tampilan seerti gambar di bawah ini :


Gambar 37 : coba.vbs Yang Akan Dibuka Kembali

2. Dari tampilan di atas, hanya ada sebuah file vbs karena memang Anda baru menyimpan sebuah file to.
3. Untuk membuka kemblai file coba.vbs Anda klik kanan file tersebut kemudian pilih Edit.


Gambar 38 : Membuka Script VBS

4. Setelah Anda klik Edit kemudian akan muncul editor notepad dengan nama coba.vbs berisi scrit anda terdahulu.


Gambar 39 : script Worm dalam coba.vbs Yang Dibuka Kembali

5. Anda bisa lakukan perubahan atau pengoreksian pada file coba.vbs ini dengan menambah atau menghapus beberapa perintah. OK! Sekarang Anda coba tambahkan dibawah barsi pertama, script berikut ini
set xgudril=
CreateObject(“Scripting.FilesystemObject”)

Di awal blog ini kita disuruh pake huruf kecil aja, tapi kenapa sekarang juga pake huruf besar, biar mudah dibedakan antara kata pertama dengan kata kedua.


Gambar 40 : coba.vbs Dengan Tambahan Script

6. Kemudian Anda simpan kembali dengan nama yang sama, tekan tombol Ctrl+S. setelah Anda lakukan penyimpanan, maka file coba.vbs akan berisi kode script yang terdahulu beserta tambahan script yang terakhir. Begitu pula jika Anda menghapus, setelah melakukan penghapusan jangan lupa menyimpan ulang file coba.vbs Anda dengan cukup menekan tombol Ctrl+S. ingat! Perubahan sekecil apapun tanpa Anda menyimpan kembali, maka tidak akan berarti apa-apa alias muspro.

Properties File Script VBS
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kode Worm Anda harus selalu berektensi .vbs. Anda secara langsung bisa membedakan apakah file Anda berjenis vbs atau buka. Anda cukup melihatnya di Widows Explorer pada folder letak kode Worm Anda. Misalnya pada folder Virusku. Jika Anda buktikan dengan membuka Windows Explorer dan Anda lihat isi folder dengan kode Worm Anda, maka cirri-ciri file .vbs bisa dilihat seperti gambar di bawah ini :


Gambar 41 : file coba.vbs

File sealu berektensi vbs dengan keterangan type file VBScript Script. Untuk mengecek secara detail, klik kanan file coba.vbs Anda. Kemudian pilih properties maka akan muncul dialog box berikut ini :


Gambar 42 : Dialog Box Properties coba.vbs

Dari dialog box properties di atas, banyak info yang nunjukin bahwa file yang bersangkutan adalah file vbs. Informasi tersebut antara lain :

a. Icon yang ditampilkan adalah (icon khas VBS)
b. Disebelah icon, ditampilkan nama file dengan ekstensi vbs.
c. Type of file adalah VBScript File
d. Default aplikasi dipakai untuk membuka adalah Wscript (Windows Script Hosting) symbol Microsoft ® Windows

Selasa, 07 Oktober 2008

BAB 3
Create folder virusku

Memulai dengan Virusku
Anda akan mulai membuat Worm. Ya seperti saluran air, sebaiknya Anda jangan main-main dengan saluran air yang sesungguhnya yang tersambung ke seluruh warga ketika Anda akan mempelajari atau meniliti cacing-cacing air. Salah-salah cacing-cacing itu lepas dan berkembang biak tak terkendali dan men-”cemari” saluran air seluruh warga. Hmmm, ingat film Jaws… film dengan tema utama penelitan ikan hiu tapi justru kemudian hiu tersebut berkembang tak terkendali sehingga bikin celaka penelitinya! Perlakuan ini pun sama ketika Anda akan mencoba mempelajari Worm. Apa ya lucu ketika Anda belajar membuat Worm, kemudian loading komputer Anda tiba-tiba jadi lebih lambat sendiri! Atau nge-lag atau sering hang karena Worm Anda sendiri. Anda jadi repot kan! Atau ketika Anda me-running sample Worm kemudian lupa naruh kode-nya di folder mana. Anda akan dibikin repot sendiri juga.

Nah untuk mengamankan data-data Anda dan untuk memudahkan pemantauan perkembangan kode Worm Anda, disarankan untuk menyimpan semua kode Worm Anda dalam satu folder khusus (bukan folder khusus-nya Windows dan System32 lho tapi folder yang dikhususkan untuk nyimpen kode Worm). Folder khusus ini bisa Anda namai apa saja, baik Anda simpan di drive C: ataupun drive yang lainnya terserah Anda asal jelas dimana tempatnya.

OK, sekarang buatlah folder khusus nama Virusku pada drive C:\ Caranya ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Buka Windows Explorer Anda, kemudian klik kanan pada area kosong. Akan muncul dialog menu pull down seperti gambar di bawah ini.


Gambar 8 : Dialog Menu Pull Down New Folder

2. Sorot mouse Anda ke bawah untuk memilih New. Kemudian setelah Anda mengarahkan mouse ke pilihan New akan muncul dialog menu folder baru. Perlu Anda ketahui bahwa dalam pembahasan ini pengertian folder sama dengan directory.


Gambar 9 : Dialog Menu Pull Down New Folder

3. Setelah Anda memilih Folder maka akan muncul directory baru dengan nama NewFolder pada drive C:\ Anda. Anda ganti NewFolder tersebut dengan Virusku. Cara yang bisa Anda lakukan yaitu menimpa tulisan NewFolder dengan Virusku, kemudian tekan tombol enter.
4. Sesaat kemudian directory NewFolder akan berubah menjadi Virusku. Sebagaimana Anda bisa lihat gambar berikut ini :


Gambar 10 :

5. Padtiin semi kode Worm atau script VBS Worm Anda disimpan secara aman di folder Virusku ini.

Virusku Sebagai Tempat Penyimpanan
Biar tidak merepotkan Anda sendiri, maka selalu pastiin bahwa kode Worm Anda telah benar-benar disimpan pada folder Virusku. Jangan lupa untuk selalu melihat adrres pada Windows Explorer Anda, adrres harus (alias wajib) selalu nunjukin C:\Virusku\ pada saat anda menyimpan kode-kode Worm yang telah Anda tuliskan.


Gambar 11 : Adrres Bar Menunjukkan C:\Virusku

Jumat, 18 Juli 2008

BAB II CARA KERJA WORM

Pada Bab I sudah dijelaskan secara sepintas bagaimana cara kerja worm yang meniru kerja cacing-cacing dalam berkembang biak (bereproduksi) dan bertahan diri. Nah, dalam bab ini akan dibahas bagaimana cara kerja-nya si Worm itu secara lebih detail. Simak dan ikuti terus yach !!!!!!!!!!

Mencari Korban Baru
Serem juga ya dengernya! Pakai istilah korban segala. Hmmmm tapi memang istilah inilah yang paling mudah kita pakai untuk menjelaskan cara kerja si cacing Worm ini. Anda bisa juga pakai istilah target atau sasaran. Tapi kalau pakai istilah itu kok kesannya kayak militer banget yach… ya silahkan Anda mau pakai istilah yang mana lah, pada baen.

Kalau di analogi sebelumnya, istilah korban ini sebenarnya adalah menggambarkan saluran baru atau saluran lain (mungkin bayangkan saja sebagai saluran air punya tetangga baru Anda yang baru pindah dari Ajibarang ke perumahan Anda dan baru pasang pipa paralon untuk nyambungin air PDAM), dimana saluran tersebut secara tidak langsung juga nyambung dengan pipa yang menuju ke kamar mandi Anda sudah terisi banyak cacing. Saluran baru atau saluran lain milik tetangga baru inilah yang akan dimasukin cacing dari pipa paralon Anda. Kasihan juga yach! Tapi ini kan terjadi secara otomatis, tanpa campur tangan kita kan! Nah kemudian secara tidak langsung, jika saluran tetangga baru Anda sudah ter-“infeksi” cacing-cacing dari saluran air milik Anda maka secara otomatis saluran air tetangga Anda juga akan jadi sumber pembawa cacing-cacing bagi saluran-saluran baru lainnya yang belum ter”infeksi” (oleh cacing). Begitu seterusnya sampai satu RT, satu RW, satu kelurahan bahkan mungkin satu kecamatan saluran airnya tersumbat oelh banyak cacing. Iiih …. (jahat juga ya tukang bikin Worm, semoga tetep bisa masuk sorga).
Sama halnya dengan cacing-cacing yang memasuki saluran air di satu RT tadi, Worm yang nanti akan Anda buat, juga akan menginfeksi atau nularin (bahasa indonesianya) korban dengan memasukan kode program sebagai bagian dari program Worm (segmentasi atau agregasi istilah cacingnya) ke dalam tubuh korbannya. Kode program tersebut dapat berupa kode mesin (routine) yang suatu waktu siap jadi Worm baru. Hebatnya lagi, korban secara otomatis akan menjadi pembawa Worm (carrier) bagi korban-korban berikutnya. Yach kayak cerita vampire. Misalnya Anda seorang cewek cantik, putih, berambut lurus dan panjang serta montok lagi, kemudian tergigit vampire barang sedikit saja ujung kulit lehernya (bahkan bisa jadi sampe berdarah-darah) maka otomatis si cewek cantik tadi akan menjadi vampire juga. Yah secantik apapun kalau itu vampire kan ya… hiiih!!! Dan kalau Anda deketin, dan Anda digigit? Wah… Anda pasti tahu apa yang akan terjadi dengan Anda kan!

Cara A atau Cara B?
Dalam proses penyebarannya, Worm yang baik harus mencari korban baru dan wajib (fardhu ain) menginfeksi korban dengan salinan dirinya (“bibit-bibit” Worm). Kalau korban terdeteksi sudah terinfeksi Worm Anda, maka Anda tidak usah repot-repot untuk menyuruh Worm menginfeksi ulang! Atau istilahnya Anda ndak perlu nginfeksiin dua kali… (untuk Worm yang sama dan sejenis, kalau Worm itu beda, ya biarin aja nginfeksiin lagi). Ibaratkan aja, Anda terkena sakit cacar air misalnya. Kan ya ndak mungkin si cacar air itu nyerang Anda lagi wong Anda sembuh dari cacar airpun belum… tapi kalau yang nyerang kutu air… hmmmm boleh-boleh aja! Karena kutu air kan beda ama cacar air… walaupun sama-sama pakai istilah air. OK lanjut, tarik bang.

Proses penyebaran bibit-bibit Worm ini dapat berlangusng sebagai proses penyebaran satuan (dari satu komputer ke komputer yang lain) atau sebagai proses penyebaran massal (dari satu komputer ke banyak komputer). Maksudnya begini, ketika Worm Anda sudah nularin flash disk Anda lah misalnya, kemudian Anda ngapel (bukan ngepel loh) di tempat pacar Anda, dan sesudah sampainya Anda di sana langsung nyalain komputer untuk ngopy (menyalin data, dudu nginum kopi) data dari flash disk tadi (yang udah ketularan penyakit Worm) maka secara otomatis komputer pacar Anda pun akan kena Worm sejenis dengan Worm Anda (catatan kalau pacar Anda ndak istalin Anti Virus yang baik lho, tapi anti virus yang yang baik juga bisa kejangkit virus jika tidak pernah di update lho).

Ketika pacar Anda ngopy itu data dari komputernya ke flash disk lagi, kemudian di buka di komputer selingkuhannya misalnya, yach… komputer selingkuhannya giliran jadi korban selanjutnya. Dan begitu seterusnya. Menyerang tapi dari satu komputer ke komputer lainnya satu-satu. Nah untuk yang massal ibaratnya gini. Di kampus Anda atau di kantor Anda sama sajalah, komputer-komputer biasanya kan saling terhubung antara satu dengan lainnya. Bisa dengan kabel UTP ataupun dengan wireless, yang penting bisa saling koneksi. Dan biasanya, ada satu komputer yang dijadiin server. Nah, misalnya salah satu data Microsoft Word Anda yang ada di flash disk Anda (yang kena Worm loh!) kemudian dicopy-in ke sebuah server. Jadilah Worm itu nempel di server. Padahal seperti Anda tahu, server itu kan di akses oleh semua komputer yang ada di situ kan! Jadilah Worm Anda menyebar secara massal alias ber-“jamaah” dengan waktu yang relatif singkat. Asal orange ngakses server, maka kena dech! Dengan catatan kayak tadi juga, bahwa di komputer-komputer tersebut tidak dipasang anti Virus yang baik-baik (yang bisa ngedeteksi Worm).

Proses penyebaran secara massal biasanya dipakai sebagai metode penyebaran yang paling efektif. Ingat ya! Worm yang bisa dikatain sukses adalah Worm yang kemampuan menyebarnya sangat cepat (whussss) Dan tidak terkendali serta mampu bertahan diri dengan baik di habitat barunya.

Anda mungkin tidak berpikir, ketika cacing-cacing akan memasuki saluran baru, si komandan cacing mungkin saja berteriak (dengan bahasa cacing terntunya) “Oiii ada saluran baruuu! Serbuuuuuu!!!!” Nah apakah si cacing langusng masuk ke saluran baru tersebut dengan tiba-tiba! Atau ngikut mengalir saja sehingga menemukan saluran-saluran baru lainnya! Hmmm, mungkin bagi cacing yang cerdik (tergantung dari si pembuat Worm tersebut, sudah expert atau masih pemula) mereka akan berpikir cara A yaitu “kita akan menyerbu saluran mana lagi ya?” (pakai planning dan perhitungan sambil cari-cari saluran baru) atau mereka akan berpikir cara B yaitu lha ini saluran induknya! Berarti nanti kita tinggal menyerbu sini, sini dan sini!”menemukan saluran utama, kemudian langkah menyerbu secara otomatis sudah ditangan si cacing, karena semua cabang saluran kan jelas nyambung ke saluran induk nih). Nah, sama dengan hal tersebut.

Di dunia Worm juga dikenal beberapa mekanisme penyebaran yang dapat dipakai untuk menemukan calon korban yaitu dengan melakukan scaning, mencari korban berdasarkan target list yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu (kalau cacingnya ya cara A) atau berdasarkan list yang ditemukan pada sistem korban maupun di metaserver serta melakukan monitoring secara pasif (istilah cacingnya cara B).

Replikasi Dan Bertahan Hidup
Sebelumnya di awal sudah ngomong bahwa Worm dan Virus itu beda. Salah satu bedanya adalah dalam hal campur tangan alias intervensi kita atau manusia terhadap kemampuan menyebar atau replikasi keduanya. Atau bahasa kerennya : perbedaan mendasar antara Worm dan Virus terletak pada bagaimana mereka membutuhkan intervensi manusia untuk melakukan replikasi atau penggandaan diri dan menyebar menginfeksi sistem komputer.

Virus lebih lambat dalam melakukan penyebaran jika dibandingkan dengan Worm. Namun Virus mempunyai kemampuan lebih tinggi untuk menghidari deteksi program anti Virus yang berusaha mengidentifikasi dan mengontrol penyebarannya pada sistem komputer Anda. Biasanya bagi seorang pembuat Worm (termasuk Anda lho nantinya), sebelum melakukan koding atau menulis program Worm, mereka akan memposisikan diri seolah-olah pada posisi sebagai korban dan berpikir bagaimana Worm buatannya akan mampu mereplikasi dirinya dan mampu bertahan hidup secara baik. Demikian juga Anda, agar Worm yang Anda buat juga memiliki kemampuan tersebut maka Anda harus perhatiin hal-hal sebagai berikut :

Registry
Registry merupakan serangkaian konfigurasi yang dipakai oleh Windows untuk mengontrol hardware dan software yang terintalasi pada komputer. Ketik reghedit (singkatan dari registry editor). Kemudian klik tombol OK seperti pada gambar di bawah ini.


Gambar 1 : Dialog Box Run

Anda klik tombol OK, ini tampilan registry editor-nya :

Gambar 2 : Registry Editor

Jika Anda perhatikan pada tampilan registry editor di layar monitor Anda, maka ada 5 key utama pada registry yaitu :
• HKEY_CLASSES_ROOT
Tempat nyimpen info yang akan pastiin si files yang Anda buka dibuka dengan ngepakai aplikasi yang bener.
• HKEY_CURRENT_USER
Mengandung beragam info profil atau semi setting dari masing-masing user yang lagi ngepakai komputer.
• HKEY_LOCAL MACHINE
Mengandung info setting hardware dan software pada Windows secara keseluruhan bagi seluruh user.
• HKEY_USERS
Mengandung info data dari seluruh user.
• HKEY_CURRENT_CONFIG
Mengandung info uses profil hardware saat nyalain komputer.

Sebagian besar kerja Worm adalah dengan memodifikasi registry. Dari registry Worm biasanya mendisable atau nge-Off-in fasilitas-fasilitas penting seperti MS DOS, Task manager, Registry Editor, merubah Registered Owner dan Registered Organization.

Ms Config
Cara mengaktifkan system Configuration Utility adalah dari Start Menu Windows kemudian pilih run. Lalu Anda ketik msconfig (singkatan dari MsConfiguration) Utility, ya kayak pas regedit itu lah.

Gambar 3 : Dialog Box Run

Klik tombol OK, maka akan muncul tampilan dialog box :

Gambar 4 : Dialog Box System Configuration Utility

Lihat gambar di atas, pada dialog box tersebut, Anda diberikan beberapa alternative setting system dari general, system.ini, win.ini, boot.ini, dapat diisi dan dirubah dari sini. Pada blog ini nantinya akan dipelajari juga bagaimana Worm Anda mampu merubah isi dari win.ini.

Autoexec.BAT
Mungkin bagi Anda yang pernah ngalamin make operating system windows 98 atau versi sebeumnya, jika Anda perhatikan Windows akan menjalankan file autoexec.bat untuk pertama kalinya sebelum masuk ke halaman Windows. Perintah-perintah atau command yang ada pada file autoexec.bat ini akan dijalankan satu persatu sampai habis. Kalau dilihat dari namanya aja, tentu Anda akan dengan mudah bahwa autoexec itu singkatan dari auto execution alias dijalankan secara otomatis. Autoexec.bat sebenarnya dibuat dalam type batch file. Masih ingat batch file mbok! Ya, batch file merupakan file yang berisi kesatuan perintah-perintah DOS yang akan dijalankan sekaligus (aslinya itu perintah-perintah yang berdiri sendiri, dalam jumlah yang cukup banyak ditulis dengan cara dijadiin satu dalam file autoexec.bat kemudian dijalankan sekaligus dalam satu kesatuan). Hmmm, ibarat kayak kacang panjang. Kacang panjang kan aslinya satu-satu mbok, bisa dijual satu-satu secara terpisah (tapi lucu ya!) namun bisa juga diikat jadi satu kesatuan dalam jumlah yang cukup banyak kemudian cara nge-jualnya ya satu ikat sekaligus. Misalnya disuruh untuk aktif secara otomatis, sehingga tanpa sentuhan dari pengguna sekalipun, Worm Anda bisa langsung aktif untuk mereplikasikan dirinya.

Biar ngerti secara detail cara kerja batch file maka bagi Anda yang masih pakai operating system Windows 98 coba ikuti langkah-langkah beriut ini:
1. Anda buka file autoexec.bat pada directory C:\.
2. Cek atribut file tersebut dengan cara klik kanan kemudian properties.
Pastiin tidak hidden dan tidak read-only. Kalau hidden dan read only kan kita jadi ndak bisa memodifikasi atau mengubah.
3. Langkah selanjutnya adalah Anda modifikasi isi dari file tersebut . klik kanan file autoexec.bat kemudian pilih edit. Kalau bisa usahain mengedit dengan pakai notepad aja yah.
4. kemudian Anda modifikasi dengan mengisikan script di bawah ini :
@echo off
echo.
echo SELAMAT DATANG
echo Anda mengeksekusi file autoexec.bat
echo Sedang Belajar Membuat VBS Worm
echo.
echo Tekan sembarang tombol
echo Salam Damai, Peace and Love!
pause

5. Setelah Anda tulis script di atas secara benar, kemudian simpan ulang dengan nama yang sama yaitu autoexec.bat.
6. Restart kembali komputer Anda. Maka pada saat booting, sebelum memunculkan jendela Windows, pesan Anda akan dimunculkan pada autoexec.bat ini dan system akan menjalankannya secara otomatis. Pula.

Win.ini
Di mana letak file win.ini? Hmmm, File win.ini terletak pada direktory C:\Windows. Jika Anda amati (dan harus Anda amati), pada win.ini terdapat beberapa konfigurasi yang mengatur operating system yang Anda pakai. Anda bisa menjalankan file tertentu secara otomatis dengan memodifikasi isi file win.ini.

Gambar 5: Win.ini pada Windows Explorer

Cara modifikasinya? Arahkan kursor Anda ke file Win.ini di folder C:\Windows tersebut, kemudian klik kanan. Muncul pilihan, Anda pilih open, maka akan tampil informasi sebagai berikut :

Gambar 6: Isi File Win.ini

Isi dari file win.ini berbeda-beda antara satu computer dengan computer lainnya. Jadi bias saja tampilan atau isi dari win.ini punya Anda tidak sama dengan gambar di atas. Tapi ndak usah kawatir, ndak masalah kok!

Untuk memudahkan pemahaman, silahkan Anda ikuti langkah berikut :
1. kita akan meletakan baris perintah yang menyuruh Windows njalanin aplikasi kita. Ingat ya! beberapa aplikasi yang bias dijalnkan langsung adalah file-file yang berektensi exe, com atau bat. Nah, untuk hal ini kita akan mencoba menyuruh si Windows untuk menjalankan file exe milik kita secara otomatis. Adapun format dari script atau kode yang bias Anda tambahkan di baris bawah file win.ini adalah sebagai berikut :
[Windows]
load=c: \lokasi_program\namaprogram.exe
run=c:\lokasi_program\namaprogramku.exe

2. Jika Anda memiliki file dengan nama revalina.exe yang disimpen di folder C:\Programku (bias nama file lain dan folder lain, konsepnya sama) maka Anda juga harus ngubah kode :lokasi_program dengan directory dimana file exe yang akan Anda jalankan secara otomatis berada, ya dalam hal ini C:\Programku\ kemudian namaprogramku.exe Anda ubah menjadi nama file exe yang akan dijalankan yaitu revalina.exe jika ditulis lengkap maka script yang Anda tambahkan pada file win.ini adalah sebagai berikut :
[Windows]
load=c:\programku\revalina.exe
run= c:\Programku\revalina.exe
Script VBS Worm Anda nantinya juga bias dirancang untuk emngubah isi dari win.ini dengan menginfeksikan kode Worm Anda secara langsung. Bagaimana caranya? Ya, masih tetap aja lah, ikuti terus blog ini.

Task Manager
Task Manager akan nampilin aplikasi apa saja yang sedang berjalan baik yang secara background atau tidak. Melalui Task Manager Anda bisa menghentikan secara paksa aplikasi yang tidak diinginkan (hehehe memperkosa windows istilah kasarnya). Nah untuk memudahkan pemahaman Anda tentang hal tersebut, ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Dari operating system Windows Anda, tekan bersamaan tombol Ctrl + Alt + Del. Pastiin bahwa operating system Anda adalah Windows bukan DOS, Linux ataupun Macintosh. Karena jika Anda pakai operating system DOS, ketika Anda menekan bersamaan tombol Ctrl + Alt + Del, yang ada bukan Task Manager yang muncul tapi computer anda dijamin restart. Waduh!
2. Setelah menekan Ctrl + Alt + Del kemudian akan tampil dialog box Windows Task Manager seperti gambar di bawah ini :
Gambar 7 : Dialog Box Windows Task manager
3. Dari gambar di atas, dapat terlihat aplikasi apa saja yang sedang aktif di computer. Anda bisa melihat status aplikasi (dalam kolom Task) tersebut, statusnya apakah Running atau not Responding. Hmmm, biasanya aplikasi yang Not Responding Anda close dengan meng-klik tombol End Task!
4. Anda bisa melihat performa computer Anda dengan memilih jendela Performance. Dari jendela ini Anda dapat melihat informasi tentang berapa prosentase penggunaan page file, history penggunaan page, informasi memory secara fisik termasuk juga informasi kernel memory.

Berdasarkan informasi di atas, maka Worm yang Anda buat bisa disuruh-suruh sesuai dengan karakter Task Manager yang dapat menghentikan program yang sedang aktif atau running. Atau bahkan bisa juga disuruh untuk mendisable (nge-Off-in) Task Manager dengan tujuan untuk matiin secara otomatis fungsi mouse, melakukan shutdown atau restart secara langsung ketika dialog box Windows Task Manager.

Special Folder
Special alias khusus, folder alias directory. Jadi special folder sama saja dengan directory khusus. Di operating system Windows dikenal beberapa special folder, namun untuk keperluan ini hanya akan kita bahas 2 special folder yang paling sering diserang Worm. Wuiihhhhh! Folder special itu adalah folder Windows dan folder System32. Kedua folder ini memiliki keunikan, sebab dalam melakukan setting variable (dalam menulis kode Worm biasanya ditampung di variable) dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah. Secara detail akan Anda pelajari pada blog ini, pada bagian VBS Infect Windows. Pada bagian tersebut Anda akan dipandu step by step bagaimana cara menginfeksikan script yang sudah dimodifikasi dan bisa menjadi bibit-bibit Worm selanjutnya, diifeksikan kemana? Ya ke folder special folder Windows dan System32. Setting variable pada special folder ini tergantung dari nilai atau value masing-masing. Nilai special folder di tiap-tiap operating system berbeda. Berikut ini table special folder beserta kodenya :

Tabel 1 : Special Folder

Sabtu, 12 Juli 2008

Budidaya Ternak Cacing di Komputer

Mulai hari ini penulis blog ini akan mengajari Anda untuk membuat worm dari tingkat pemula.

Karangbawang, 11 Juli 2008

KODE HITAM
SINAU GAWE CACING (WORM) SEKANG NOL

BAB 1
WORM?


SEBUAH ANALOGI SEDERHANA
Pagi-pagi ketika Anda akan menyalakan kran air untuk mengisi bak kamar mandi, hmmmm pertama-tama air mengalir dengan lancar tanpa masalah, Anda bisa enjoy menikmati derasnya air sambil gosok gigi misalnya. Namun entah karena apa tiba-tiba air mengalir tersendat-sendat, kadang nyala kadang mati dan mengalirnya-pun sangat kecil (nek wong Banyumas ngarani “cret-cret”). Tentu yang ada dalam benak pikiran Anda saat itu adalah Anda pasti akan berucap “ach mesti kiye ana sing ora beres!” dan semua orang yang mengalami kasus semacam Anda pun pasti akan berpikir kayak begitu. Kemudian Anda tentu akan memeriksa kenapa bisa begitu? Jangan kemudian Anda berpikir “kiye mesti kerjane wong pdam… bisaaa, pengine dewek kon mbayar larang… ning banyu kadang metu kadang ora…”. Anda mungkin tidak mengira, ketika ternyata dalam saluran air atau pipa paralon yang menuju kamar mandi Anda ternyata banyak kotoran yang menyumbat yang tidak mungkin Anda bersihkan secara rutin. Wuiih, parahnya lagi ternyata sudah banyak di-“tumbuhi” cacing-cacing air dalam jumlah yang sangat buanyak, puluhan, ratusan bahkan mungkin ribuan atau jutaan (diitung sama telur-telur yang akan menetas lho ya!) Banyangkan, jika saluran air Anda demikian! Jangankan bisa ngalir deras, air naik sampai kran kamar mandi aja udah untung.
Nah, setelah Anda mulai menemukan jawaban kenapa kran air Anda tidak bisa mengalirkan air dengan lancar, kemudian Anda istirahat sejenak sambil menyalakan komputer untuk melanjutkan main games solitaire dengan maksud mengalahkan rekor yang dipegang kakak Anda. Dan… ketika loading masuk ke Windows XP, ternyata komputer Anda seakan-akan tidak kuat alias lambat sekali. Tep tep tep… membuka gambar Windows aja sedikit demi sedikit. Heh, jadi ingat ketika nge-Net untuk coba buka gambar Nia Ramadhani atau Dian Sastro. Ya, ibarat truk gandengan yang muat semen naik di tanjakan Puncak Pass… jalan yang isinya nanjaaak melulu. Kenapa komputer Anda bisa demikian! OK, Anda sepakat dengan diri Anda sendiri tentang hal ini. Dalam hati Anda berkata “Coba nanti siang di kampus tanya sama pak Jahir ajalah, siapa tahu dia tau solusinya”. Kemudian Anda mematikan lagi komputer itu.

Sore jam 04-an Anda sudah tiba di kampus, seperti biasa… Anda nyalakan komputer Anda di ruang laborat yang terkoneksi jaringan untuk mengecek Email yang masuk dan sekedar mengecek isi buku tamu di blog yang baru aja selesai dibuat (hasil tugas pelajaran komdat) maklum harus cepet jadi soalnya mau dinilai sama dosen. Ya sambil nunggu pak Jahir untuk nanyain komputer di rumah yang lagi nge-lag dan mulai ngadat. Walah! Ketika Anda mau buka koneksi ke Opera, ternyata komputer kampus di ruang laborat Anda pun sama saja… lambaaat bangeeetttsss. Padahal disk drive aja sudah di off-in, CD ROM kabelnya sudah dicabut, Port USB dibikin disabled, maksud hati biar steril dari virus dan kroni-kroninya. Kok sama, masih lambat juga. Kenapa bisa demikian!

Jika Anda tanya sama pak Jahir misalnya, atau siapa lah yang sekiranya expert tentang komputer. Jawabannya pasti tidak jauh berbeda. Mereka akan sepakat bilang “itu kena Virus!!!” lha, trus apa kaitannya dengan kran air yang juga luambat alias cret-cret? Mosok juga dijawab “itu kena Virus!!!” juga? Ach yang bener aja. Nah inilah yang akan kita bahas saat ini. Sebuah analogi sederhana tentang kran air yang tersumbat banyak cacing (ada yang menyebutnya “lur”-cacing air yang suka menggerombol yang jaman dulu suka buat makananin ikan Louhan) dengan komputer rumah Anda yang sangat lambaat dan hampir-hampir mejen (mati) serta komputer kampus di laborat yang terkoneksi ke jaringan dan internet dan tiba-tiba juga lambaaaat juga, crowded dan sering hang. Orang awam memang masih sering menyebut gejala-gejala seperti di atas dengan ungkapan sederhana “kena Virus”. Kadang ungkapan tersebut bisa tepat, bisa juga tidak. Lho! Mau tau jawabnya? Ikuti terus step by step dalam blog ini.

Si Cacing itu dipanggil “Worm”
Ketika Anda membaca sub judul di atas, tentunya Anda bisa langsung menebak. Ya, ternyata cacing-cacing yang ada di kran air yang menuju kamar mandi Anda itu biasa dipanggil “Worm”. Ketika Anda mengkaitkan antara si cacing dengan komputer rumah Anda dan komputer di kampus Anda, maka Anda bisa saja berpikir “Oooo dengan begitu sama dong! Yang bikin komputer rumah dan komputer kampus saya jadi lambat banget mesti ya si Worm itu mbok!”. Nah jawabnya tetep ada di blog ini.

Dari Kran Air Ke Bikin Worm
Anda ingat pernyataan di atas, yang mengungkapkan bahwa yang bikin lambat komputer di rumah dan komputer buat belajar di kampus Anda adalah juga Worm! Jawabannya ya! Tepat 100%. Bedanya kalau “Worm” di saluran air yang menuju kamar mandi Anda adalah cacing secara fisik yang bisa Anda pegang atau bisa Anda bunuh dengan tangan Anda, sementara Worm yang ada di komputer rumah Anda dan Worm di komputer buat belajar di kampus adalah software atau program yang nantinya akan Anda pelajari dan akan Anda buat.

Ketika kita ngomong “bikin”, maka secara otomatis pikiran kita mengarah kepada alat-alat yang dapat digunakan untuk “bikin”. Ya ibarat mau bikin nasi goreng, maka harus ada wajan penggorengan… ada kompor dan yang jelas ada nasi sebagai bahan dasar. Kompor yang dipakai bisa kompor tungku (alat tradisional penginggalan nenek moyang), kompor sumbu dengan minyak tanah atau bahkan bisa jadi pakai kompor gas yang sekarang bukan lagi jadi barang mewah karena dibagi-bagikan secara gratis. Sama, ketika kita ngomong “bikin” Worm maka harus ada alat yang dipakai untuk bikin Worm. Alatnya banyak, ya macam tadi lah. Tapi di sini kita hanya akan bahas focus ke alat yang nantinya disebut sebagi Visual Basic Script atau kemudian disingkat VBS saja. Alat lain nanti akan di bahas dib blog ini selanjutnya.

Blog ini akan memandu Anda mempelajari disertai dengan petunjuk sederhana dan praktis untuk membuat Worm dengan VBS. Untuk Anda yang merasa pemula, tidak usah khawatir karena blog ini akan memandu selangkah demi selangkah, step by step, sedikit demi sedikit dan seterusnya lah. Asal tetap berpedoman dari blog ini, dijamin Anda pasti bisa dengan mudah mengikuti dan pada akhirnya Anda akan menjadi lebih expert dan familier dengan si Cacing Worm. Katanya ndak kenal maka ndak sayang… nah sekarang kenal dulu sama si Cacing Worm kemudian lama kelamaan bisa jadi Anda akan semakin sayang.

Jangan bayangkan Worm itu kaya cacing-cacing di kran Anda trus loh! Tapi coba bayangkanlah bahwa worm itu ibarat cacing yang indah dan cerdik, yang bisa kita ajari untuk menyusup ke sela-sela atau lubang yang sangat sempit, yang bisa kita ajari untuk beranak pinak dengan sangat cepat atau yang bisa kita suruh-suruh menempel di tempat-tempat yang kita sukai. Indah, karena konsep kerja si cacing yang unik… dan bisa kita modifikasi sesuai keinginan kita layaknya motor rumahan yang bisa Anda modifikasi jadi motor balap dengan cat mencolok yang berwarna-warni.

Alat Bikin Si Cacing Worm
Awalnya VBS diciptakan untuk memudahkan pengaturan dengan otomatisasi (ada beberapa pakar yang bilang otomasi saja) pada komputer dengan operating system yang berbasis Microsoft Windows (salah satu produk yang sangat merakyat yang nunjukin kedigjayaan Om Bill Gates). Selain itu, VBS juga diciptakan untuk memudahkan desain website yang interaktif. Ini seiring dengan semakin populernya internet saat ini yang digemari oleh para gamers, chatter, owner perusahaan, marketing on line, karyawan bisaa, sampe ibu-ibu rumah tangga yang sekarang jadi sangat manja… bayangkan aja, mereka tidak perlu ke pasar atau ke mall buat beli bahan makanan cukup klik icon tertentu, barang lansung diantar ke rumah!

Namun kemudian, kemudahan ini dimanfaatkan oleh para pembuat Virus dan Worm (baca: Virus dan Worm bukan Virus atau Worm) untuk membuat program yang memiliki kemampuan merusak. Apa memang manusia itu diciptakan dengan bakat untuk merusak yach! Hutan dibabat habis, habitatnya jadi rusak. Air dicemari.. habitatnya jadi rusak juga. Lalu ada kemudahan dari Om Bill Gates, eee dibikin untuk merusak juga.

Cara Kerja Worm yang Memang Niru Cacing
Masih ingat kasus kran air yang menuju kamar mandi Anda yang dibikin macet oleh cacing-cacing! Pertanyaannya, apakah cacing-cacing itu merusak pipa paralon atau saluran air Anda? Atau, apakah cacing-cacing itu meminum air banyak-banyak secara ber”jamaah” sehingga air di pipa paralon Anda menjadi berkurang? Atau, apakah cacing-cacing itu memakan kran air Anda! Jawabnya, tentu tidak! Nah inilah kenapa di awal disebutkan “Virus dan Worm” kenapa tidak “Virus atau Worm” atau “Virus (Worm)”, ya maksudnya adalah Virus dan Worm memang beda gitu loh! Gampangnya kalau Virus itu bisa makan memakan dan dimakan, namun kalau Worm itu ya kayak cacing-cacing di saluran menuju kran air Anda!

Worm tidak merusak tetapi hanya mereplikasikan dirinya dengan sangat cepat. Anda bayangkan saja! (bayannginya jangan terlalu lama ya) sepuluh cacing aja ada disaluran air, pasti sudah cukup mengganggu. Bahkan untuk para cewek, ini mungkin sesuatu yang sangat menjijikan dan bahkan memuakkan. Apalagi ini ratusan atau bahkan jutaan. Ingat ya! Cacing itu selain berkembang biak dengan cara kawin, dia juga bisa berkembang biak dengan cara segmentasi atau menggandakan diri (segmentasi atau menggandakan diri atau agreasi atau apalah jenenge, yang menjelaskan bahwa tiap segmen dari cacing itu bisa jadi individu-individu lain yang berbeda, dulu dipelajari di Biologi). Bayangkan saja, dari sepuluh bisa jadi seratus, dari seratus menjadi seribu, dari seibu menjadi sejuta... lah dari sejuta jadi semilyar ... dan seterusnya. Berkembang biak dan menggandakan diri terus dengan kecepatan yang tak terkira.

Worm memanfaatkan file atau fitur komunikasi dalam sistem komputer yang terinfeksi untuk menyebar dan bertahan diri. Ya, ibarat pipa paralon lah... kalau ada saluran baru yang nyambung ke pipa paralon yang sudah ada cacingnya kan ya sangat mungkin sekali si caicing tadi akan menyebar ke saluran baru tersebut, selain menyebar mereka tentunya juga akan bertahan diri. Ingat istilah cacing “lur” – istilah yang dipakai untuk cacing-cacing air yang menyamarkan diri terhadap predatornya agar dikira mahluk yang besar dan berkaki banyak. Logika sederhana kan setiap mahluk hidup, apapun jenisnya, kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya, pasti punya naluri untuk beranak pinak dan bertahan diri.

Nah sekarang Anda sudah mulai pakan kan dengan istilah Worm! Mungkin Anda pernag dengar nama-nama Vbs.Redlof, Vbs.Iloveyou, Vbs.Kournikova atau yang lokalan macam Vbs.Latifah dan Vbs.Sarah kalau versi Amikom ya indomuzik bikinannya fu kan! Worm-worm VBS ini sangat terkenal dan memiliki kemampuan penyebaran (beranak pinak) yang sangat baik. Anda bisa saja membuat Worm dengan nama Anda atau nama cewek-cewek yang pernah Anda perawanin misalnya atau nama-nama artis macam Agnes Monica, Dian Sastro. Lha inilah indahnya Worm! Bisa anda modifikasi atau Anda beri nama sesuai dengan imajinasi liar Anda : )

Para pembaca blogku agak sabar sedikit ya mungkin bahasan untuk bab selanjutnya agak tertunda, karena penulisnya lagi ujian. Ya walaupun gak belajar tapi kan bikin contekan jadi ya waktunya agak berkurang buat ngisi posting, tapi tenang aja penulis akan lengkapin sampai bab terakhir, penulis ga minta apa-apa kok dari pembaca, cukup doakan aja agar penulis dapat istri yang cantik, baik, pengertian dan syukur lebih dari satu. Thanks