Sabtu, 12 Juli 2008

Budidaya Ternak Cacing di Komputer

Mulai hari ini penulis blog ini akan mengajari Anda untuk membuat worm dari tingkat pemula.

Karangbawang, 11 Juli 2008

KODE HITAM
SINAU GAWE CACING (WORM) SEKANG NOL

BAB 1
WORM?


SEBUAH ANALOGI SEDERHANA
Pagi-pagi ketika Anda akan menyalakan kran air untuk mengisi bak kamar mandi, hmmmm pertama-tama air mengalir dengan lancar tanpa masalah, Anda bisa enjoy menikmati derasnya air sambil gosok gigi misalnya. Namun entah karena apa tiba-tiba air mengalir tersendat-sendat, kadang nyala kadang mati dan mengalirnya-pun sangat kecil (nek wong Banyumas ngarani “cret-cret”). Tentu yang ada dalam benak pikiran Anda saat itu adalah Anda pasti akan berucap “ach mesti kiye ana sing ora beres!” dan semua orang yang mengalami kasus semacam Anda pun pasti akan berpikir kayak begitu. Kemudian Anda tentu akan memeriksa kenapa bisa begitu? Jangan kemudian Anda berpikir “kiye mesti kerjane wong pdam… bisaaa, pengine dewek kon mbayar larang… ning banyu kadang metu kadang ora…”. Anda mungkin tidak mengira, ketika ternyata dalam saluran air atau pipa paralon yang menuju kamar mandi Anda ternyata banyak kotoran yang menyumbat yang tidak mungkin Anda bersihkan secara rutin. Wuiih, parahnya lagi ternyata sudah banyak di-“tumbuhi” cacing-cacing air dalam jumlah yang sangat buanyak, puluhan, ratusan bahkan mungkin ribuan atau jutaan (diitung sama telur-telur yang akan menetas lho ya!) Banyangkan, jika saluran air Anda demikian! Jangankan bisa ngalir deras, air naik sampai kran kamar mandi aja udah untung.
Nah, setelah Anda mulai menemukan jawaban kenapa kran air Anda tidak bisa mengalirkan air dengan lancar, kemudian Anda istirahat sejenak sambil menyalakan komputer untuk melanjutkan main games solitaire dengan maksud mengalahkan rekor yang dipegang kakak Anda. Dan… ketika loading masuk ke Windows XP, ternyata komputer Anda seakan-akan tidak kuat alias lambat sekali. Tep tep tep… membuka gambar Windows aja sedikit demi sedikit. Heh, jadi ingat ketika nge-Net untuk coba buka gambar Nia Ramadhani atau Dian Sastro. Ya, ibarat truk gandengan yang muat semen naik di tanjakan Puncak Pass… jalan yang isinya nanjaaak melulu. Kenapa komputer Anda bisa demikian! OK, Anda sepakat dengan diri Anda sendiri tentang hal ini. Dalam hati Anda berkata “Coba nanti siang di kampus tanya sama pak Jahir ajalah, siapa tahu dia tau solusinya”. Kemudian Anda mematikan lagi komputer itu.

Sore jam 04-an Anda sudah tiba di kampus, seperti biasa… Anda nyalakan komputer Anda di ruang laborat yang terkoneksi jaringan untuk mengecek Email yang masuk dan sekedar mengecek isi buku tamu di blog yang baru aja selesai dibuat (hasil tugas pelajaran komdat) maklum harus cepet jadi soalnya mau dinilai sama dosen. Ya sambil nunggu pak Jahir untuk nanyain komputer di rumah yang lagi nge-lag dan mulai ngadat. Walah! Ketika Anda mau buka koneksi ke Opera, ternyata komputer kampus di ruang laborat Anda pun sama saja… lambaaat bangeeetttsss. Padahal disk drive aja sudah di off-in, CD ROM kabelnya sudah dicabut, Port USB dibikin disabled, maksud hati biar steril dari virus dan kroni-kroninya. Kok sama, masih lambat juga. Kenapa bisa demikian!

Jika Anda tanya sama pak Jahir misalnya, atau siapa lah yang sekiranya expert tentang komputer. Jawabannya pasti tidak jauh berbeda. Mereka akan sepakat bilang “itu kena Virus!!!” lha, trus apa kaitannya dengan kran air yang juga luambat alias cret-cret? Mosok juga dijawab “itu kena Virus!!!” juga? Ach yang bener aja. Nah inilah yang akan kita bahas saat ini. Sebuah analogi sederhana tentang kran air yang tersumbat banyak cacing (ada yang menyebutnya “lur”-cacing air yang suka menggerombol yang jaman dulu suka buat makananin ikan Louhan) dengan komputer rumah Anda yang sangat lambaat dan hampir-hampir mejen (mati) serta komputer kampus di laborat yang terkoneksi ke jaringan dan internet dan tiba-tiba juga lambaaaat juga, crowded dan sering hang. Orang awam memang masih sering menyebut gejala-gejala seperti di atas dengan ungkapan sederhana “kena Virus”. Kadang ungkapan tersebut bisa tepat, bisa juga tidak. Lho! Mau tau jawabnya? Ikuti terus step by step dalam blog ini.

Si Cacing itu dipanggil “Worm”
Ketika Anda membaca sub judul di atas, tentunya Anda bisa langsung menebak. Ya, ternyata cacing-cacing yang ada di kran air yang menuju kamar mandi Anda itu biasa dipanggil “Worm”. Ketika Anda mengkaitkan antara si cacing dengan komputer rumah Anda dan komputer di kampus Anda, maka Anda bisa saja berpikir “Oooo dengan begitu sama dong! Yang bikin komputer rumah dan komputer kampus saya jadi lambat banget mesti ya si Worm itu mbok!”. Nah jawabnya tetep ada di blog ini.

Dari Kran Air Ke Bikin Worm
Anda ingat pernyataan di atas, yang mengungkapkan bahwa yang bikin lambat komputer di rumah dan komputer buat belajar di kampus Anda adalah juga Worm! Jawabannya ya! Tepat 100%. Bedanya kalau “Worm” di saluran air yang menuju kamar mandi Anda adalah cacing secara fisik yang bisa Anda pegang atau bisa Anda bunuh dengan tangan Anda, sementara Worm yang ada di komputer rumah Anda dan Worm di komputer buat belajar di kampus adalah software atau program yang nantinya akan Anda pelajari dan akan Anda buat.

Ketika kita ngomong “bikin”, maka secara otomatis pikiran kita mengarah kepada alat-alat yang dapat digunakan untuk “bikin”. Ya ibarat mau bikin nasi goreng, maka harus ada wajan penggorengan… ada kompor dan yang jelas ada nasi sebagai bahan dasar. Kompor yang dipakai bisa kompor tungku (alat tradisional penginggalan nenek moyang), kompor sumbu dengan minyak tanah atau bahkan bisa jadi pakai kompor gas yang sekarang bukan lagi jadi barang mewah karena dibagi-bagikan secara gratis. Sama, ketika kita ngomong “bikin” Worm maka harus ada alat yang dipakai untuk bikin Worm. Alatnya banyak, ya macam tadi lah. Tapi di sini kita hanya akan bahas focus ke alat yang nantinya disebut sebagi Visual Basic Script atau kemudian disingkat VBS saja. Alat lain nanti akan di bahas dib blog ini selanjutnya.

Blog ini akan memandu Anda mempelajari disertai dengan petunjuk sederhana dan praktis untuk membuat Worm dengan VBS. Untuk Anda yang merasa pemula, tidak usah khawatir karena blog ini akan memandu selangkah demi selangkah, step by step, sedikit demi sedikit dan seterusnya lah. Asal tetap berpedoman dari blog ini, dijamin Anda pasti bisa dengan mudah mengikuti dan pada akhirnya Anda akan menjadi lebih expert dan familier dengan si Cacing Worm. Katanya ndak kenal maka ndak sayang… nah sekarang kenal dulu sama si Cacing Worm kemudian lama kelamaan bisa jadi Anda akan semakin sayang.

Jangan bayangkan Worm itu kaya cacing-cacing di kran Anda trus loh! Tapi coba bayangkanlah bahwa worm itu ibarat cacing yang indah dan cerdik, yang bisa kita ajari untuk menyusup ke sela-sela atau lubang yang sangat sempit, yang bisa kita ajari untuk beranak pinak dengan sangat cepat atau yang bisa kita suruh-suruh menempel di tempat-tempat yang kita sukai. Indah, karena konsep kerja si cacing yang unik… dan bisa kita modifikasi sesuai keinginan kita layaknya motor rumahan yang bisa Anda modifikasi jadi motor balap dengan cat mencolok yang berwarna-warni.

Alat Bikin Si Cacing Worm
Awalnya VBS diciptakan untuk memudahkan pengaturan dengan otomatisasi (ada beberapa pakar yang bilang otomasi saja) pada komputer dengan operating system yang berbasis Microsoft Windows (salah satu produk yang sangat merakyat yang nunjukin kedigjayaan Om Bill Gates). Selain itu, VBS juga diciptakan untuk memudahkan desain website yang interaktif. Ini seiring dengan semakin populernya internet saat ini yang digemari oleh para gamers, chatter, owner perusahaan, marketing on line, karyawan bisaa, sampe ibu-ibu rumah tangga yang sekarang jadi sangat manja… bayangkan aja, mereka tidak perlu ke pasar atau ke mall buat beli bahan makanan cukup klik icon tertentu, barang lansung diantar ke rumah!

Namun kemudian, kemudahan ini dimanfaatkan oleh para pembuat Virus dan Worm (baca: Virus dan Worm bukan Virus atau Worm) untuk membuat program yang memiliki kemampuan merusak. Apa memang manusia itu diciptakan dengan bakat untuk merusak yach! Hutan dibabat habis, habitatnya jadi rusak. Air dicemari.. habitatnya jadi rusak juga. Lalu ada kemudahan dari Om Bill Gates, eee dibikin untuk merusak juga.

Cara Kerja Worm yang Memang Niru Cacing
Masih ingat kasus kran air yang menuju kamar mandi Anda yang dibikin macet oleh cacing-cacing! Pertanyaannya, apakah cacing-cacing itu merusak pipa paralon atau saluran air Anda? Atau, apakah cacing-cacing itu meminum air banyak-banyak secara ber”jamaah” sehingga air di pipa paralon Anda menjadi berkurang? Atau, apakah cacing-cacing itu memakan kran air Anda! Jawabnya, tentu tidak! Nah inilah kenapa di awal disebutkan “Virus dan Worm” kenapa tidak “Virus atau Worm” atau “Virus (Worm)”, ya maksudnya adalah Virus dan Worm memang beda gitu loh! Gampangnya kalau Virus itu bisa makan memakan dan dimakan, namun kalau Worm itu ya kayak cacing-cacing di saluran menuju kran air Anda!

Worm tidak merusak tetapi hanya mereplikasikan dirinya dengan sangat cepat. Anda bayangkan saja! (bayannginya jangan terlalu lama ya) sepuluh cacing aja ada disaluran air, pasti sudah cukup mengganggu. Bahkan untuk para cewek, ini mungkin sesuatu yang sangat menjijikan dan bahkan memuakkan. Apalagi ini ratusan atau bahkan jutaan. Ingat ya! Cacing itu selain berkembang biak dengan cara kawin, dia juga bisa berkembang biak dengan cara segmentasi atau menggandakan diri (segmentasi atau menggandakan diri atau agreasi atau apalah jenenge, yang menjelaskan bahwa tiap segmen dari cacing itu bisa jadi individu-individu lain yang berbeda, dulu dipelajari di Biologi). Bayangkan saja, dari sepuluh bisa jadi seratus, dari seratus menjadi seribu, dari seibu menjadi sejuta... lah dari sejuta jadi semilyar ... dan seterusnya. Berkembang biak dan menggandakan diri terus dengan kecepatan yang tak terkira.

Worm memanfaatkan file atau fitur komunikasi dalam sistem komputer yang terinfeksi untuk menyebar dan bertahan diri. Ya, ibarat pipa paralon lah... kalau ada saluran baru yang nyambung ke pipa paralon yang sudah ada cacingnya kan ya sangat mungkin sekali si caicing tadi akan menyebar ke saluran baru tersebut, selain menyebar mereka tentunya juga akan bertahan diri. Ingat istilah cacing “lur” – istilah yang dipakai untuk cacing-cacing air yang menyamarkan diri terhadap predatornya agar dikira mahluk yang besar dan berkaki banyak. Logika sederhana kan setiap mahluk hidup, apapun jenisnya, kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya, pasti punya naluri untuk beranak pinak dan bertahan diri.

Nah sekarang Anda sudah mulai pakan kan dengan istilah Worm! Mungkin Anda pernag dengar nama-nama Vbs.Redlof, Vbs.Iloveyou, Vbs.Kournikova atau yang lokalan macam Vbs.Latifah dan Vbs.Sarah kalau versi Amikom ya indomuzik bikinannya fu kan! Worm-worm VBS ini sangat terkenal dan memiliki kemampuan penyebaran (beranak pinak) yang sangat baik. Anda bisa saja membuat Worm dengan nama Anda atau nama cewek-cewek yang pernah Anda perawanin misalnya atau nama-nama artis macam Agnes Monica, Dian Sastro. Lha inilah indahnya Worm! Bisa anda modifikasi atau Anda beri nama sesuai dengan imajinasi liar Anda : )

Para pembaca blogku agak sabar sedikit ya mungkin bahasan untuk bab selanjutnya agak tertunda, karena penulisnya lagi ujian. Ya walaupun gak belajar tapi kan bikin contekan jadi ya waktunya agak berkurang buat ngisi posting, tapi tenang aja penulis akan lengkapin sampai bab terakhir, penulis ga minta apa-apa kok dari pembaca, cukup doakan aja agar penulis dapat istri yang cantik, baik, pengertian dan syukur lebih dari satu. Thanks

Tidak ada komentar: